Kunjungi Sumut, Mentan SYL Dorong Program Peremajaan Sawit dan PASTI

Kunjungi Sumut, Mentan SYL Dorong Program Peremajaan Sawit dan PASTI
Dok. Humas Ditjenbun

06 August 2023 , 09:45 WIB

AGRICOM, SERDANG BADAGAI - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) telah mengakselerasi proses peremajaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, melalui sejumlah program inovatif seperti Perkebunan Partisipatif (PASTI), Kombinasi Kelapa Sawit dan Tanaman Sela (KESATRIA), serta Penggunaan Teknologi Alat Mesin Perkebunan (TITAN). Dalam upaya mewujudkan program tumpang sari, saat kunjungannya ini, Mentan SYL secara langsung terlibat dalam kegiatan tumbang chipping dan penanaman pohon kelapa sawit yang dipadukan dengan tanaman jagung, bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pendapatan dan kesejahteraan para petani di tengah tantangan El Nino.

Dalam sambutannya, Mentan SYL mengungkapkan tekad pemerintah dalam mengakselerasi pengembangan komoditas pertanian di berbagai wilayah, mengingat dampak yang ditimbulkan oleh fenomena El Nino. Ia menggarisbawahi pentingnya komoditas kelapa sawit yang memiliki nilai ekonomi yang semakin meningkat seiring waktu. Selain memenuhi kebutuhan biodiesel, komoditas sawit juga menjadi kebutuhan penting di dunia internasional dan dalam negeri.

“Konsep tumpang sari antara tanaman kelapa sawit dan tanaman lainnya menjadi keharusan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memberikan manfaat kepada bangsa secara keseluruhan. Dengan tekad kuat, Mentan SYL menyatakan bahwa upaya ini harus berhasil dan memberikan dampak positif yang signifikan” Jelas Mentan SYL, dikutip Agricom.id.

Baca juga : Jadi Faktor Krusial Pertanian, Mentan SYL : Permudah Akses Pupuk Untuk Petani

Kunjungan Mentan SYL berlangsung di perkebunan sawit di Dusun IV Desa Bahsidua Dua, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara pada Jumat (4/8/2023), sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.

Ia menambahkan hadirnya program terobosan perkebunan partisipatif, kedepannya dapat meningkatkan kualitas mutu komoditas perkebunan yang bernilai tambah dan berdaya saing. Selain itu, mendorong terciptanya investasi baru dengan berbagai jenis kemudahan di antaranya kemudahan akses varietas unggul, informasi pasar ekspor, promosi, dan lainnya.

"Perkebunan sawit di Serdang Bedagai ini hebat. Adanya keterlibatan antara pemerintah pusat, daerah dan berbagai stakeholders lainnya. Perusahaan-perusahaan terlibat langsung melalukan replanting (peremajaan) sawit," ujar SYL.

Baca juga : Mentan SYL Minta Pemprov Lampung Tingkatkan Penanaman sebagai Langkah Antisipasi Dampak El Nino

Mentan SYL menegaskan sawit adalah komoditas andalan sehingga sinergi antara perusahaan lerkebunan dengan pekebun sangat diperlukan. Salah satunya melalui Kemitraan antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat sebagai salah satu kunci dalam mengoptimalkan produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawi.

"Karena itu, Bapak Presiden Jokowi betul-betul meminta memperhatikan hari ini lebih baik, ke depanya pun lebih baik. Semua pihak terlibat dengan menyiapkan bibit, penumbangan pohon sawit dan melakukan penanaman sela," tegasnya.

"Sawit itu masa depan bangsa dan sawit itu bisa bermuara pada berbagai hal yang dibutuhkan masyarakat, termasuk untuk biodiesel. Oleh karena itu, pengembangan sawit di Sumatera Utara ini bisa menjadi percontohan nasional untuk mempersiapkan sawit yang lebih baik," sambung SYL.

Lebih lanjut, SYL menekankan peremajakan kebun kelapa sawit rakyat jangan hanya dipandang bagaimana cara memperbaiki tanaman kelapa sawit yang sudah tua atau tidak produktif saja. Tapi peremajaan kelapa sawit harus mampu menciptakan inovasi, optimalisasi sumber daya lahan serta pemberdayaan bagi petani sawit, yakni mengoptimalkan semua potensi seperti kelapa sawit tumpang sari tanaman sela dengan jagung, kacang, hortikultura dan juga dengan ternak.

"Kita semua harus menjadikan peremajaan kelapa sawit ini menjadi sebuah gerakan bersama untuk memberikan akselerasi atas setiap langkah dalam peremajaan kelapa sawit dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi petani sawit dengan memegang teguh prinsip mengangkat petani kecil dengan tidak mengecilkan industri yang besar," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan Perkebunan Partisipatif (PASTI) merupakan suatu upaya kolaboratif yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. Tujuanya untuk mendorong ekosistem perkebunan khususnya kelapa sawit dalam kerangka kemitraan antara perusahaan besar dengan perkebunan rakyat.

"Tadi kita sama-sama melihat satu kolaborasi yang luar biasa, suatu partisipatif yang sempurna. Mari kita semangat memperkuat kelapa sawit nasional. Tentunya dalam rangka mendorong peningkatan daya saing dan pemulihan ekonomi nasional di sentra-sentra kelapa sawit," ujarnya.

"Kementerian Pertanian, pemerintah daerah dan stakeholders harus mampu memanfaatkan seluruh potensi yang dapat dimanfaatkan seperti program PASTI, KESATRIA dan TITAN," pinta Andi.

Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya Harahap mengapresiasi kunjungan kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit. Pasalnya, program peremajaan sawit telah dilakukan tahun 2017 perlu dikembangkan dengan program terobosan yang dihadirkan Kementerian Pertanian saat ini yakni perkebunan partisipatif, kerja kolaboratif dan taxi alsintan perkebunan.

"Sub sektor perkebunan mempunyai peran sangat penting di Sedang Bedagai. Hari ini kedatangan Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membangkitkan sawit kami. Karena kebun sawit di Serdang Bedagai dihadirkan alat mesin pertanian. Ini sangat membantu petani dan memajukan budidaya sawit," ujarnya. (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP