Produk Hortikultura Miliki Prospek Besar Pasar Domestik dan Ekspor

Produk Hortikultura Miliki Prospek Besar Pasar Domestik dan Ekspor
Dok. Humas Ditjenbun

01 September 2023 , 16:07 WIB

AGRICOM, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat membuka Gebyar hilirisasi produk hortikultura sekaligus melaunching Gerakan Lompatan Tiga Kali Lipat Hortikultura (Gloria) di Pasar Mitra Tani Hortikultura Pasar Minggu, Jakarta Selatan, meminta agar produk hortikultura menjadi pionir ekspor pada tahun mendatang.

Menurut Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto,  produk hortikultura memiliki potensi yang besar baik di pasar domestik maupun ekspor. Oleh karena itu, ia mengungkapkan komitmennya untuk terus berupaya menjalin kerja sama dengan pengusaha besar dan UMKM guna mengembangkan sektor ini.

"Kami akan mengembangkan kerjasama untuk ekspor bersama sejumlah perusahaan besar dan UMKM. Kenapa? Karena UMKM hortikultura memiliki prospek dan potensi pasar yang sangat besar," kata Prihasto, dikutp Agricom.id.

Sejauh ini, kata Prihasto, pihaknya juga terus berupaya memasarkan produk hortikultura ke berbagai negara di dunia. Produk UMKM Hortikultura. Di antaranya melalui forum internasional seperti ODICOFF yang berlangsung di USA, Serbia, Belgia, dan Taiwan, kemudian dibawa juga ke pameran Produk halal di Turki, Mc. Fruit. Italy.

"Produk UMKM Hortikultura telah banyak dipasarkan pada gerai-gerai di seluruh Indonesia baik offline maupun online. Pasar ekspor untuk Produk UMKM sudah ke beberapa negara seperti Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Jepang, Hongkong, Belanda, Mesir, Italia, Australia, dan Belgia," kata Prihasto.

Baca juga : Buka Gebyar Hortikultura Dan Launching Gerakan Gloria, Mentan SYL : Perkuat Hilirisasi

Penanggungjawab Pengolahan Hasil Produk Hortikultura, Diah Ismayaningrum mengatakan bahwa pemerintah telah memberi bantuan langsung sebesar 300 juta berupa paket mesin, bangsal panen dan bangunan rumah produksi untuk satu kelompok binaan di seluruh Indonesia.

"Bantuan tersebut bersumber dari APBN yang diberikan kepada kelompok UMKM sebesar 300 juta untuk alat mesin, alat bangsal penen dan bangunan produksi sampai ke alat-alat olahannya. Jadi nanti misalnya untuk produk cabai bisa dibuat cabe kering kemudian sambal cabe minyak," jelas Diah.

Sebagai Informasi, saat ini ada lebih dari 465 UMKM yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan. Mereka terdiri dari industri berskala regional, nasional dan UMKM yang sudah bergerak pada ekspor. Di antaranya UMKM produk hilirisasi bawang sebanyak 127, UMKM cabai 121, UMKM pisang 86, UMKM Nanas 20, UMKM jahe, tanaman obat, kapulaga, kunyit sebanyak 47 UMKM. (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP