Produk Halal dan Berkelanjutan Jadi Tren di 2024

Produk Halal dan Berkelanjutan Jadi Tren di 2024
Agricom.id

30 November 2023 , 13:57 WIB

Dalam sambutannya, Didi menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan fokus pada ekspor barang dan jasa bernilai tambah tinggi untuk meningkatkan produktivitas perekonomian dan mendukung peningkatan kinerja ekspor di tahun 2024. Foto : Istimewa

 

AGRICOM, BANDUNG - Minat terhadap produk halal, produk ramah lingkungan, dan produk berkelanjutan semakin meningkat, menjadikannya favorit di kalangan masyarakat global. Tren ini tidak hanya menciptakan tantangan, tetapi juga memberikan peluang signifikan bagi pelaku usaha Indonesia pada tahun 2024.

Perubahan yang terjadi dalam peta rantai pasok global, bersama dengan berbagai konflik yang sedang berlangsung, ikut memengaruhi dinamika perdagangan Indonesia baik di pasar nasional maupun global.

Penjelasan ini disampaikan oleh Plh. Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Didi Sumedi ketika meresmikan Gambir Trade Talk (GTT) #12. Acara ini diadakan secara hibrida di Hotel Aryaduta, Bandung, Jawa Barat, pada hari Kamis (22/11). GTT #12 membahas tema "Outlook Perdagangan Luar Negeri Indonesia Tahun 2024," memberikan wawasan mendalam tentang arah perkembangan perdagangan internasional yang dapat memengaruhi pelaku bisnis Indonesia.

“Produk halal, produk ramah lingkungan, dan produk berkelanjutan mulai diminati masyarakat global. Perdagangan global pun telah mengalami transformasi yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir. Pergeseran peran negara-negara maju dan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang juga telah membuka peluang perdagangan yang lebih besar,“ terang Didi.

Baca juga : 

Didi melanjutkan, Kementerian Perdagangan fokus pada ekspor barang dan jasa bernilai tambah tinggi untuk meningkatkan produktivitas perekonomian dan mendukung peningkatan kinerja ekspor di tahun 2024. Salah satunya melalui kebijakan penguatan daya saing ekspor dalam mendukung ekonomi berkelanjutan.

“Kementerian Perdagangan akan meningkatkan ekspor produk bernilai tambah dan berkelanjutan melalui promosi perdagangan, penguatan informasi ekspor, mendorong kebijakan hirilisasi ekspor, kebijakan perdagangan hijau, serta kebijakan pemberian fasilitas ekspor. Dalam menangkap peluang  dan  menghadapi tantangan ke  depan,  tentu memerlukan  kerja sama dan  kolaborasi seluruh pihak, termasuk peran dari para akademisi dan pelaku usaha,“ ujar Didi. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP