Kolaborasi Kementan dengan UGM: Sempurnakan Sistem Informasi dan Basis Data Spasial Perkebunan Berkelanjutan

Kolaborasi Kementan dengan UGM: Sempurnakan Sistem Informasi dan Basis Data Spasial Perkebunan Berkelanjutan
Agricom.id

21 February 2024 , 14:13 WIB

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto (Batik merah) saat penandatanganan MoU, Jumat (16/2/24) di UGM. Foto: Ist

 

AGRICOM, YOGYAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali membuat terobosan baru. melalui Direktorat Jenderal Perkebunan lakukan penandatanganan perjanjian kerjasama swakelola dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), untuk menggunakan Pendekatan Analisis Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi melalui aplikasi SICanTik (Sistem Informasi Perencanaan Terintegrasi Perkebunan).

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengungkapkan, aplikasi SICanTik ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi bantuan Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan terhadap pengembangan kawasan perkebunan pada saat survei lapangan beserta geodatabase.

“Kami berharap Aplikasi SICANTIK pada web GIS Direktorat Jenderal Perkebunan dapat diakses informasinya dan dimanfaatkan seluruh pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal Direktorat Jenderal Perkebunan, agar program dapat terpantau dan terlaksana sesuai target, serta mari bersama kita perkuat pengembangan perkebunan berkelanjutan kedepannya,” harap Heru pada saat penandatanganan MoU, Jumat (16/2/24) di UGM.

Baca juga: 

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman meyakini transformasi penggunaan teknologi modern dan digitalisasi pertanian akan menguntungkan petani karena dinilai sangat efektif dan efisien di era saat ini.

Lewat aplikasi SICanTik, Kementan berupaya wujudkan penyempurnaan sistem informasi dan basis data spasial perkebunan berkelanjutan.

Menurut Mentan, Pertanian harus terus bertransformasi dari sistem pertanian tradisional menuju modern, untuk itu perlunya mendorong digitalisasi pertanian sebagai bagian dari perbaikan tata kelola perkebunan nasional yang harus segera dicapai.

Baca juga: 

“Ini juga bagian dari proses guna mencetak petani milenial dari generasi Z, generasi muda akan terjun geluti pertanian manakala menggunakan teknologi modern. Untuk itu perlunya perkuat sistem data informasi pertanian agar tujuan dan target pertanian tepat sasaran,” ujar Mentan pada beberapa kunjungan kerja sebelumnya. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP