Kementan Sigap Atasi Serangan OPT untuk Jaga Produksi Tanaman Palma

Kementan Sigap Atasi Serangan OPT untuk Jaga Produksi Tanaman Palma
Dok. Humas Ditjenbun

11 May 2024 , 08:44 WIB

AGRICOM, SURABAYA – Kementerian Pertanian, melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, bekerja sama dengan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, telah melakukan sosialisasi tentang pengendalian serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) pada tanaman palma.

Kegiatan ini dilakukan bersama dua kelompok tani, yaitu Ngudi Subur dan Tani Subur dari Desa Kalibatur, serta para stakeholder terkait, di Balai Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungangung pada hari Selasa, tanggal 23 April 2024. Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, untuk menjaga kualitas mutu hasil panen.

Menurut Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, total luas wilayah yang terkena serangan kumbang tanduk di Desa Kalibatur mencapai 125 hektar. “Serangan ini dapat mengakibatkan kerugian pada tanaman kelapa sawit, terutama dalam kondisi cuaca ekstrim. Oleh karena itu, pengendalian OPT harus segera dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak,” kata Andi Nur di kutip Agricom.id dari laman Kementan ditulis Sabtu 11 Mei 2024.

BACA JUGA: Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis Untuk Mengairi 475 Ribu Hektar Lahan Kering Di 38 Kabupaten Di Jawa Timur

Plt. Kepala BBPPTP Surabaya, Andi Faisal, menjelaskan bahwa serangan OPT merupakan tantangan yang sering dihadapi oleh para petani dalam budidaya tanaman kelapa. Serangan kumbang tanduk dapat mempengaruhi produktivitas kelapa karena imago kumbang tanduk menyerang pelepah daun kelapa muda, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman.

"Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat membantu petani dalam melakukan pengendalian kumbang tanduk secara terpadu di pusat-pusat serangan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi intensitas serangan kumbang tanduk dan menjaga kualitas hasil produksi serta produktivitas tanaman kelapa," jelas Andi Faisal.

Lebih lanjut, Andi Faisal menyebutkan bahwa pengendalian kumbang tanduk dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi perangkap feromon. Teknologi ini bertujuan untuk menangkap imago kumbang tanduk dan kemudian mengeliminasinya.

“Selain itu, sanitasi kebun dari sisa-sisa tanaman dan fermentasi kotoran ternak dengan penambahan Metarhizium sp. juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi perkembangbiakan larva kumbang tanduk. Semua solusi ini diharapkan dapat membantu mengurangi serangan OPT yang terjadi pada tanaman kelapa,” tutup Faisal. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP