AGRICOM, JAKARTA – Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor pertanian, dengan luas wilayah yang sebagian besar lahan subur, dengan iklim tropis yang ideal untuk produksi komoditas pertanian dan perkebunan sepanjang tahun. Indonesia memiliki berbagai komoditas unggulan seperti padi, kelapa sawit, karet, kopi, kakao dan lainnya.
Menurut Pengamat ekonomi UNS Solo, Bhimo Rizky Samudro, Investasi swasta pada sektor perkebunan dan pertanian di Indonesia dinilai masih kecil. Karena itu, sektor pertanian dan perkebunan belum bisa secara maksimal mengatasi persoalan inflasi.
"Investasi di sektor pertanian dan perkebunan kalah dibandingkan dengan investasi di sektor industri dan properti. Itu yang menjadi masalah," kata Bhimo, dikutip Agricom.id dari laman resmi KBRN RRI, ditulis Selasa 9 Juli 2024.
BACA JUGA: Harga Karet Kering Makin Anjlok Pada Senin 8 Juli 2024
Lebih lanjut Bhimo menjelaskan, dalam mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan dibutuhkan teknologi canggih. Belum lagi, dalam proses distribusinya harus mengandalkan transportasi laut.
"Berarti kuncinya adalah bagaimana memperpendek rantai pasokan atau rantai distribusinya ini, pakai dari dukungan teknologi. Kendala kita, Indonesia ini negara kepulauan, artinya butuh investasi untuk teknologi dan transportasi untuk proses pengangkutannya," jelas Bhimo.
Bhimo menyayangkan, banyak lahan produktif pertanian dan perkebunan di daerah justru dialihfungsikan. Lahan tersebut dialihfungsikan untuk sektor industri dan properti.
"Lahan banyak dialihfungsikan untuk properti dan industri, ini menjadi masalah juga, jadi bukan suatu yang menarik. Untuk berinvestasi di sektor pertanian dan perkebunan untuk swasta ya, kalau cuma pemerintah saja nggak akan cukup," ujarnya. (A3)