AGRICOM, JAKARTA – Sektor pertanian termasuk perkebunan terbukti nyata berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) terus berkomitmen meningkatkan produksi di sub sektor perkebunan untuk memberikan kesejahteraan bagi para pekebun.
Heru Tri Widarto, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan mengatakan, Kementan akan memperkuat dari hulu hingga hilir, mulai dari penyiapan benih, budidaya, pasca panen, pengolahan, dan hingga pemasaran.
“Berbagai tantangan tentu ada, salah satunya saat ini kondisi tanaman perkebunan yang sudah tua usianya, kami berikan solusi untuk peremajaan sawit rakyat (PSR) yang di danai Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS), sebuah berkah bagi sub sektor perkebunan,” terang Heru dikutip Agricom.id dari laman resmi Ditjenbun.
BACA JUGA: Plt Dirjenbun Heru Tri Widarto Ajak Masyarakat ke BUNEX di CFD
Lebih lanjut Heru menambahkan, pihaknya bersyukur atas adanya peran BPDPKS yang mendanai PSR, sarana maupun sarana prasarana dan lainnya. Heru juga berharap ada satu badan lagi yang menangani perkebunan sesuai UU No 39 Tahun 2014, mengingat ada sekitar 139 komoditas perkebunan yang harus ditangani.
“Berharap dengan adanya semua itu pengembangan sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang sawit atau tempat-tempat sawit diproduksi, juga melalui beasiswa 3.000 orang dan pelatihan lainnya dapat mencetak lebih banyak lagi SDM di sub sektor perkebunan,” ujar Heru.
Lebih lanjut, Heru menyampaikan bahwa komitmen Menteri Pertanian untuk mendorong hilirisasi di sektor perkebunan. Beberapa waktu lalu Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melakukan softlaunching implementasi B50 di Kalimantan Tengah.
“Indonesia menguasai 58 persen Crude Palm Oil (CPO) atau sawit di dunia, kekuatan pangan dan biodiesel ada di Indonesia, potensi ini perlu dikelola dengan baik,” tegas Mentan. (A3)