AGRICOM, KAPUAS – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot swasembada pangan di Provinsi Kalimantan Tengah untuk meningkatkan produksi padi nasional, melalui kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa (OPLAH), dengan pembuatan irigasi sebagai saluran air untuk pengairan lahan rawa.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimis Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia. Diketahui baru – baru ini produksi mulai naik, bahkan sesuai KSA (Kerangka Sampel Area), disaat musim kemarau seperti ini, produksi kita diprediksi mencapai 2,9 juta ton di Bulan September nanti, angka ini tertinggi selama 10 tahun. Itu hasil kerja keras kita, hasil gerakan Pompanisasi dan Oplah (Optimasi Lahan).
BACA JUGA: Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) di Inacom Naik Pada Jumat (27/9
Demi mewujudkan hal tersebut, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto terus berupaya untuk mengakselerasikan OPLAH dan PAT di Kalimantan Tengah melibatkan dan berkolaborasi dengan seluruh elemen, baik dari tingkat pusat, daerah, TNI dan petani di wilayah Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Kapuas.
“Target Optimaliasi Lahan Rawa harus segera dipercepat di September sampai pertengahan Oktober 2024 selesai 100%,” himbau Heru dikutip Agricom.id dari laman resmi Ditjenbun.
Sementara itu, Plt. Direktur Perbenihan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Dhani Gartina, bersama Tenaga Ahli Menteri Bidang Komunikasi Publik, Imam Wahyudi melakukan peninjauan langsung ke Kelompok Tani Bunga Mawar Desa Tanjung Perawan, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Selasa (24/9).
BACA JUGA: Harga Referensi Melemah, HPE Biji Kakao Turun USD 51/MT Di Periode September 2024
“Kami akan terus berupaya untuk mengawal kegiatan Oplah dan perpompaan untuk para petani agar dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari yang sebelumnya sekali, dapat menjadi dua kali bahkan tiga kali,” ujar Dhani.
Menurut Imam melalui peninjauan ini pihaknya akan menampung kendala – kendala yang dialami petani di lapangan, yang akan menjadi pertimbangan dan solusi agar segera dapat teratasi.
Ketua Kelompok Tani Bunga Mawar, Desa Tanjung Perawan, Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau, Aryadi merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan oplah irigasi perpompaan ini.
“Sebelumnya, kegiatan tanam dan panen hanya dilakukan selama satu kali dalam setahun, dengan adanya bantuan ini, kami berharap dapat melakukan kegiatan tanam lebih dari satu kali dalam setahun,” imbuh Aryadi.
Sebagai informasi, Oplah telah dilakukan secara bertahap dan nantinya akan membantu pengairan pada lahan hamparan 600 Ha dengan 30 anggota tani di Desa Tanjung Perawan. (A3)