AGRICOM, JAKARTA – Pada tanggal 21 Oktober 2024 dilakukan pelantikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. Pelantikan ini menandai langkah baru dalam upaya pemerintah untuk menguatkan sektor pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Setelah acara pelantikan, Mentan Amran langsung menghadiri acara ramah tamah di Kementerian Pertanian yang dihadiri mulai dari para pejabat eselon 1 hingga staff Kementan. Mentan Amran menyampaikan arahan presiden terpilih, Prabowo Subianto mengenai pentingnya pencapaian swasembada pangan secepat dan sesingkat mungkin ditekankan. Prabowo menegaskan dua pesan utama yaitu pentingnya menyediakan susu untuk anak-anak dan menjaga integritas sektor pertanian dengan menghindari praktik korupsi.
Mentan Amran menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi demi mencapai target swasembada pangan. “Kita harus bersatu, berkolaborasi demi swasembada pangan. Target Perluasan Areal Tanam (PAT) di Merauke adalah 40.000 hektar, dan kami berkomitmen menyelesaikannya dalam waktu lima bulan,” (21/10) ujarnya dikutip Agricom.id dari laman resmi Ditjenbun.
BACA JUGA: Kementan Bersama SGN Pastikan Swasembada Gula Konsumsi Tahun 2028 Tercapai
Lebih lanjut Mentan Amran mengungkapkan optimisme bahwa pencapaian tersebut sangat mungkin dilakukan. “Pompanisasi telah berhasil meningkatkan pendapatan petani hingga 13 ton. Produksi padi kita lebih besar dibandingkan negara lain, dan ini merupakan bukti kemampuan kita,” lanjutnya.
Dalam statemennya, Mentan menegaskan bahwa langkah-langkah nyata akan dilakukan sesuai instruksi Presiden. “Kita harus menjaga kehormatan pertanian. Ini adalah harga diri bangsa, dan kita harus bangga dengan sektor ini,” tegasnya.
Ia juga mengumumkan rencana anggaran yang signifikan, di mana anggaran untuk pertanian yang semula 6,9 triliun rupiah ditingkatkan menjadi 30 triliun rupiah. Selain itu, optimisasi lahan rawa di Merauke juga menjadi fokus utama, dengan target pencetakan sawah seluas 500.000 hektar di Kalimantan Tengah.
“Kita perlu membangun narasi yang hebat dan melakukan tindakan nyata. Kita pasti bisa. Jangan biarkan kesombongan awal membawa kehancuran,” pesannya, mengingatkan akan pentingnya harmonisasi dalam mencapai tujuan bersama.
Acara ramah tamah ini diharapkan dapat memotivasi seluruh pihak untuk bekerja sama demi kedaulatan pangan Indonesia. (A3)