Perkuat Daya Saing Global, Produksi Kopi Kuningan Capai 775,8 Ton pada 2024

Perkuat Daya Saing Global, Produksi Kopi Kuningan Capai 775,8 Ton pada 2024
Ilustrasi biji kopi. Foto: Istimewa

26 February 2025 , 12:53 WIB

AGRICOM, KUNINGAN – Kepala Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, , Jawa Barat, Wahyu Hidayah, mengatakan luas lahan kopi di daerah itu mencapai 1.485,25 hektare untuk robusta dan 87,07 hektare untuk arabika. Dari jumlah tersebut, 658,36 hektare kopi robusta dan 59,50 hektare kopi arabika sudah dalam tahap produksi. 

Diskatan Kabupaten Kuningan, mencatat total produksi kopi di daerah tersebut mencapai 775,8 ton pada 2024, terdiri dari 724,04 ton kopi robusta dan 51,76 ton kopi arabika. 

“Produktivitas kopi robusta mencapai 1.099,76 kg per hektare, sedangkan arabika 869,92 kg per hektare,” jelas Wahyu dikutip Agricom.id dari Antara

BACA JUGA: 

- Kolaborasi Riset dan Industri Kakao untuk Inovasi yang Tepat Guna

Monitoring Perkembangan Investasi di KEK Sei Mangkei: Dorong Pertumbuhan FDI

Sebagian produksi kopi Kuningan telah diekspor ke luar negeri, menunjukkan daya saingnya di pasar internasional. Untuk menjaga produktivitas, Diskatan terus memberikan pendampingan teknis kepada petani guna meningkatkan kualitas produksi dan efisiensi budidaya kopi. 

Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan akademisi dan pelaku industri kopi untuk memberikan pelatihan serta bimbingan teknis terkait metode pertanian berkelanjutan. 

“Dukungan terhadap petani menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas kebun kopi,” ujar Wahyu. 

 

Penguatan Identitas Kopi Khas Kuningan 

Dalam upaya memperkuat identitas kopi khas Kuningan, Diskatan bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon untuk menerapkan label Indikasi Geografis (IG). Sertifikasi ini bertujuan agar kopi Kuningan semakin dikenal dan memiliki nilai tambah di pasar. 

Menurut Wahyu, label IG memberikan banyak manfaat, seperti memperjelas identitas produk, melindungi dari persaingan tidak sehat, serta menjamin kualitas sebagai komoditas asli daerah. 

“Dengan adanya pengakuan ini, kami berharap kopi khas Kuningan semakin diterima di pasar domestik maupun internasional, serta semakin memperkuat reputasi daerah sebagai penghasil kopi berkualitas di Indonesia,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, sertifikasi IG juga menghubungkan produk dengan warisan lokal, memastikan keaslian serta karakteristik khas kopi Kuningan. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP