Percepat Swasembada Pangan, Kementan Optimalkan Lahan di Jawa Barat


AGRICOM, JAWA BARAT – Guna mendukung percepatan swasembada pangan nasional, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), terus mendorong dan berkomitmen tingkatkan produktivitas padi gogo.

Demi tercapainya target, Ditjen Perkebunan gelar Rapat Koordinasi dan Akselerasi Identifikasi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) padi di lahan kering yang ada di Provinsi Jawa Barat.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan/Pertanian Provinsi dan Kabupaten Jawa Barat, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Barat, serta TNI yang telah hadir dalam mendukung pelaksanaan program ini.

BACA JUGA: Kementan Tanam Padi Gogo di Lahan Kopi: Langkah Strategis Menuju Swasembada Pangan Nasional

“Kita harus bekerja keras dalam meningkatkan produksi padi gogo secara nasional untuk mendukung swasembada pangan, dengan memanfaatkan potensi lahan yang tersedia,” ujar Heru Tri Widarto, dikutip Agricom.id dari laman resmi Ditjenbun, Selasa (07/01/25).

Heru menambahkan, saat ini target padi gogo Nasional seluas 890 ribu ha yang secara efektif dapat ditanami (intercropping) seluas 535 ribu ha, dan dengan produktivitas sekitar 2 ton, maka dapat diperoleh sekitar 640 ribu ton beras. Untuk Provinsi Jawa Barat target padi gogo seluas 24.114,89 ha.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat menyatakan Siap untuk mendukung program pemerintah dalam mendukung swasembada pangan nasional, dan akan terus menggenjot produksi padi nasional dilahan basah dan kering.

Dengan hasil ini, Heru berharap Provinsi Jawa Barat dapat memaksimalkan pemanfaatan lahan yang tersedia untuk mencapai target atau bahkan bisa mencapai lebih dari target yang ditetapkan dengan lahan yang berasal dari Perhutani, sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan di wilayah Jawa Barat maupun, di tingkat nasional. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP